Essay Tradoksi

Tradosik adalah untuk mengobati nyeri sedang sampai berat, baik itu nyeri akut maupun kronis misalnya nyeri pasca operasi, dan fibromyalgia. Tradosik mengandung Tramadol, obat yang termasuk analgetik opioid. Tiap kemasan Tradosik mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut : 1.Tramadol hidroklorida 50 mg / kapsul 2.Tramadol hidroklorida 100 mg / 2 ml injeksi Kegunaan tradosik (tramadol) adalah untuk mengobati nyeri sedang sampai berat, baik itu nyeri akut maupun kronis misalnya nyeri pasca operasi. The European League Against Rheumatism merekomendasikan penggunaan tramadol untuk pengobatan fibromyalgia, suatu kondisi nyeri yang terjadi hampir di seluruh tubuh, terutama jika ditekan pada bagian tubuh. Berikut adalah beberapa efek samping tradosik (tramadol) : 1.Mual, muntah, pusing, sedasi, rasa lelah, sakit kepala, berkeringat, pruritis, kulit kemerahan, mulut kering, dispepsia dan sembelit

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

UNUSA HOLIDAY VIBES - Kemerdekaan

Gambar
Bulan Agustus selaku menjagi bulan yang sangat special bagi seluruh rakyat indonesia. Setiap tahunnya masyarakat Indonesia selalu memperingati Dirgahayu Republik Indonesia dengan beragam kegiatan yang menarik. Lomba Agustus sudah menjadi sebuah tradisi masyarakat Indonesia. Maka hari liburan yang panjang saya dan teman remaja sa wage kecamatan taman mengadakan acara yaitu lomba agustusan untuk.memperingati kemerdekaan Republik Indondsia yang berusia 79 tahun. Lomba yang di adakan yaitu : Makan krupuk, Kepruk Air, Pindah kardus, Mengisi air dalam botol. Banyak Anak-anak yang sangat antusias mendaftar lomba dan sangat senang saat melakukan perlombaan. Kegiatan ini sering diadakan untuk merayakan kemerdekaan dengan penuh semangat, Kebersamaan, dan Mempererat sesama warga.
Baca selengkapnya

Resum Dosen Harus Tumbuh Critical Thingking Pada Mahasiswa

Gambar
Surabaya – Critical Thinking (berpikir kritis) harus diajarkan dan ditanamkan para dosen pada mahasiswan ya. Karena itu akan mendidik mahasiswa untuk bisa berpikir kritis ke depannya. Hal itu diungkapkan Prof Ronald A Lukens-Bull, seorang Antopolog dari University of North Florida,USA saat acara 2nd International Conference on Applied Sciences, Education and Technology (iConASET) “Entering Society 5.0 : Tramsformation anf Efforts’ di Kampus B Unusa, Selasa (1/8). Dikatakan Prof Ronald, di zaman sekarang ini berpikir kritis dan berani bertanya harus terus ditancapkan pada diri mahasiswa dan anak-anak muda. “Jangan anggap mereka itu berbeda apa lagi salah, karena sudah berpikiran kritis. Justru kalau belum berpikiran kritis harus ditanamkan,” katanya dalam bahasa Indonesia yang sangat fasih. Critical thinking menjadi salah satu pokok bahasannya ‘soft skills in the Indonesian Contex’. Dikatakannya selama ini tidak banyak dosen atau guru yang mengajarkan critical thinking itu. Kare
Baca selengkapnya